Pengenalan Sistem Navigasi VHF Omnidirectional Range dan prinsip kerjanya
1.1
Sejarah VOR
Navigasi udara merupakan kegiatan untuk
mengarahkan transportasi udara (dalam hal ini pesawat) dari satu tempat ke
tempat yang lain agar tidak keluar dari jalurnya. Navigasi udara dilakukan oleh
dua pihak yaitu ground station
(stasiun bumi) dan aircraft
(Pesawat). Salah satu navigasi udara yang
digunakan adalah perangkat Doppler VHF Omnidirectional Range (DVOR). Perangkat ini dikembangkan oleh
AS pada awal 1937 dan digunakan pada 1946. VOR sendiri kependekan dari VHF Omnidirectional Range merupakan sistem
navigasi udara yang digunakan oleh penerbangan komersial dan militer. Perangkat VOR jumlah seluruhnya
sekitar 3000 stasiun yang terletak di berbagai Negara. Prinsip dari VOR
menggunakan prinsip Doppler dimana sebuah
stasiun VOR mengirim sinyal referensi/master, dan
sinyal variabel/sekunder yang bervariasi dalam fase 30 kali per detik dibandingkan
dengan sinyal referensi. Penentuan
sudut perputaran dimulai dari utara, misalnya ada sinyal sekunder yang berputar
90 derajat dari utara maka sinyal tersebut berbeda 90 derajat dari fase master.
Sehingga dengan membandingkan fase pada sinyal tersebut maka sudut untuk stasiun
penerima dengan stasiun pemancar dapat diketahui.
1.2
Pengenalan
VOR
VOR merupakan singkatan dari “VHF Omni-directional Range”
adalah salah satu tipe dari sistem navigasi radio untuk pesawat terbang. VOR
memancarkan sinyal radio gabungan, termasuk kode morse dan data yang memungkinkan
peralatan receiver pada pesawat untuk memperoleh magnetic
bearing dari station ke pesawat terbang. VOR bekerja pada frekuensi VHF (Very High Frequency) dari 108
sampai 117.95 MHz. Alat bantu navigasi ini membantu pilot untuk menentukan
posisi pesawat menuju atau dari VOR ground station dan
menampilkan jalur menuju atau dari ground station yang
dipilih. Karena bekerja pada pita VHF, maka jarak komunikasi darat-udara
terbatas berupa “line of sight”. Cakupan VOR yang dapat dicapai
bergantung pada penempatan ground station. Informasi yang diberikan ditampilkan
pada indikator visual dengan pembacaan yang mudah dan ditafsirkan oleh
instrument yang ada pada kokpit pesaawat. Sinyal VOR
berasal dari ground station atau stasiun bumi yang
dipancarkan ke pesawat tertentu untuk pendaratan.
Komponen VOR di pesawat terdiri dari VHF Receiver, Antena,
Indikator dan Control Unit. Sedangkan Komponen VOR ground station terdiri dari
VHF Transmitter dan Antena. Perangkat VOR biasanya
beroperasi bersama dalam satu shelter dengan DME (Distance Measurement
Equipment) dengan maksud untuk memberikan informasi arah/azimuth dan
jarak kepada penerbang, serta dapat digunakan prosedur operasi bersama-sama ILS
(Instrument Landing System)
1.3
Teori Dasar
VOR
Pada perangkat ini, prinsip yang
digunakan untuk pengukuran arah (bearing) pada VOR adalah dengan
perbandingan fasa. Transmitter pada ground station mengirimkan dua sinyal yang terpisah, sehingga memungkinkan
penerima/pesawat untuk menentukan posisi pesawat terhadap ground station dengan membandingkan besar fasa dari kedua sinyal tersebut.
Pada intinya, perangkat VOR memberikan jalur terbang yang
disebut sebagai “radial” dengan besaran 1 sampai 360 dalam satuan
derajat. Jika radial menunjukan angka 360° berarti
pesawat berada pada jalur yang meninggalkan ground station menuju
ke Utara, radial 90° menuju ke Timur, 180° menuju ke Selatan, dan
270° menuju ke Barat.
Gambar Diagram pembacaan
Radial pada VOR
VOR memancarkan sinyal radio frekuensi omnidirectional (ke
segala arah) dan sinyalnya memberikan informasi azimuth dari
0° sampai 360°. Dengan memilih channel frekuensi VOR,
penerbang akan mendapat arah atau azimuth dengan kode “TO” ke arah stasiun VOR atau mendapatkan kode “FROM”
untuk meninggalkan stasiun VOR dan apabila terbang tepat di
atas stasiun VOR, maka pesawat tersebut tidak menerima sinyal VOR karena
melalui “Cone of Silence” yaitu daerah kerucut tanpa sinyal radio, dan
setiap stasiun VOR mempunyai kode identifikasi yang dipancarkan dengan kode
morse.
Pada bagian pengirim (stasiun
bumi) mengirimkan 2 sinyal radio yang terpolarisasi horizontal pada setiap satu
kanal. Pada sinyal pertama yaitu sinyal yang termodulasi dengan frekuensi 30Hz
dengan fase yang sama pada semua arah yang disebut sinyal referensi. Sedangan
sinyal kedua yang disebut sinyal variable merupakan sinyal yang dihasilkan oleh
transmisi dari loop yang berputar dengan kecepatan putaran 30 putaran per
detik. Pada transmitter/ pengirim terdapat
160 frekuensi yang tersedia Antara 108 sampai 117.95MHz,
1.4
Bagian-bagian Dari VOR
1.4.1
Bagian VOR di dalam
pesawat
1.
Receiver
2.
Control unit
3.
Indicator VOR
4.
Antena
1.4.2
Bagian VOR ground station
1.
Trasnmitter
2.
Antenna array
1.5
Prinsip Kerja VOR
Perangkat
VOR adalah Sebuah alat bantu navigasi udara yang
berfungsi untuk menentukan sudut pesawat terhadap peralatan VOR tersebut. Jadi jika VOR dipasang dekat dengan runway bandara maka pilot dapat mengetahui keberadaannya bahwa dia
berada pada sudut tertentu dari runway bandara dengan rentang
frekuensi perangkat
VOR 108.0 sampai 117.95 MHz, karena VOR bekerja pada frekuensi VHF (30MHz-300MHz). VOR bekerja menggunakan efek doppler dan pada VOR
juga menggunakan sistem space modulation
yaitu ketika sinyal carieer dipancarkan
dan Sinyal RF pada antena dipancarkan akan terjadi modulasi, pada VOR terdapat
48 buah antena sub-carrier dan
mempunyai 1 antena carrier. Pada VOR mempunyai pancaran maximum kurang lebih 200 NM (387 km)
pada ketinggian 35000 ft.
Bagaimana
VOR dapat menentukan arah terbang?
Untuk menentukan arah terbang pesawat, bagian penerima (receiver) dari
navigasi VOR mendeteksi sinyal dari ground station VOR yang dipancarkan ke
segala arah. Kemudian penerima/receiver melakukan proses pemisahan antara
sinyal 30 Hz variable dan 30 Hz sinyal referensi. Setelah proses pemisahan sinyal,
maka perangkat tersebut membandingkan fase dari sinyal variable dan sinyal
referensi. Arah terbang pesawat udara (bearing) didapatkan dari perbedaan fase
sinyal tersebut. Dari hasil perbedaan fasa tersebut akan diubah ke dalam bentuk
tegangan DC dalam satuan milivolt yang selanjutnya menggerakkan jarum pada
indikator. Penunjukkan jarum ini memberikan informasi kepada pilot tentang
posisi pesawat terhadap ground station yang dipilihnya. Pada VOR terdapat 2
informasi yaitu informasi TO dan informasi FROM. Informasi “TO-FROM”
ditampilkan pada indikator yang didapatkan dari perbedaan fasa antara sinyal
referensi dan sinyal variable yang digeser (shift) sebanyak 90°. Dengan
mengetahui informasi “TO-FROM” posisi pesawat udara terhadap stasiun VOR dapat
diketahui.
Bagaimana cara kerja pilot menggunakan VOR?
Setelah pilot memilih frekuensi yang sesuai untuk VOR station yang
dituju, receiver mulai beroperasi. Sinyal yang diterima terdiri dari frekuensi
carrier yang besarnya 108.00 sampai 117.95 MHz dan frekuensi subcarrier (9960
Hz), keduanya dimodulasi oleh sinyal 30 Hz. Sinyal 30 Hz yang pertama adalah
sinyal variable dan yang lainnya adalah sinyal referensi. Tugas receiver adalah
membandingkan besar fase antara kedua sinyal tersebut.
Untuk membedakan kedua sinyal 30 Hz tersebut, receiver harus bisa
memisahkan keduanya. Karena sebuah receiver memiliki kemampuan untuk memisahkan
dua sinyal dengan frekuensi yang berbeda, maka kedua sinyal 30-Hz dapat
dipisahkan dengan memisahkan frekuensi carrier dan subcarrier. Frekuensi
sub-carrier dimodulasi-frekuensi dengan salah satu sinyal 30-Hz, sementara
sinyal 30 hz yang lain memodulasi-amplitude frekuensi carrier.
Proses pengolahan sinyal sampai ditampilkan pada indikator VOR yaitu Pertama,
sinyal yang diterima dikirim ke preselector dimana sinyal VOR akan ditapis
menggunakan BPF. Sinyal tersebut kemudian dikurangi frekuensinya pada mixer dan
dikuatkan lagi menggunakan detector. Detector melakukan proses demodulasi dan
memisahkannya kembali menjadi sinyal aslinya. Sinyal identifikasi suara dari
VOR station ditapis, dikuatkan, dan diaplikasikan pada sistem speaker pada
kokpit. Sinyal yang sudah melalui detector diteruskan ke dua sistem. Sistem
pertama melakukan proses deteksi, filter, dan penguatan 30-Hz sinyal variable.
Sistem kedua melakukan proses yang sama kepada 30-Hz sinyal referensi.
Kemudian, sinyal 30-Hz variable dan referensi dibandingkan untuk mendapatkan
perbedaan fasenya. Perbedaan fase yang diperoleh dikonversi menjadi tegangan
analog sehingga dapat menggerakan jarum indicator CDI, atau dapat dikonversi ke
dalam format serial digital untuk digunakan pada indikator digital atau sistem
avionik yang lain.
Bagaimana cara pengoperasian VOR?
Langkah-langkah dalam pengoperasian sistem navigasi VOR sebagai berikut:
- Pilot memilih frekuensi VOR dan memastikan identitas VOR station yang dipilih dengan mendengarkan kode suara berupa kode morse.
- Receiver menerima sinyal RF yang terdiri dari frekuensi carrier dan sub-carrier.
- Receiver melakukan proses decoding/pengubahan kode kebentuk semula kepada sinyal yang diterima untuk mengetahui perbedaan fasa diantara keduanya.
- Setelah perbedaan fase didapatkan, sudut bearing ditentukan kemudian dikirimkan ke indikator dan ditampilkan agar dapat dibaca oleh pilot. Begitu pula dengan TO-FROM indicator-nya.
- Pilot melanjutkan penerbangan sampai pesawat mencapai titik perpindahan frekuensi. Kemudian pilot memilih VOR station berikutnya sesuai dengan jalur penerbangannya.
- Pilot melakukan penerbangan dengan VOR station sebagai acuan sampai pesawat mendekati bandara tujuannya. Setelah mendekati tujuan akhirnya, pilot mengganti frekuensi VOR ke frekuensi ILS untuk memandu pesawat melakukan pendaratan di runway.
Bagaimana tampilan pembacaan CDI pada VOR?
VOR Bearing Indication |
Demikian
artikel tentang pengenalan system navigasi VOR, semoga bermanfaat.
Pengenalan Sistem Navigasi VHF Omnidirectional Range dan prinsip kerjanya
Reviewed by Catur Budi W.
on
2/04/2019 11:11:00 AM
Rating:
Tidak ada komentar: